Senin, 30 Agustus 2010

Lima Sukses di bulan Ramadhan

Alhamdulillah tujuh hari puasa telah lewat dan sungguh berbahagialah umat islam yang berhasil melewatinya. Puasa ramadhan adalah sarana yang tepat untuk berlatih pengendalian diri. Di bulan ramadhan, kita tidak hanya berlatih menahan lapar, dahaga dan syahwat di siang hari, tetapi juga mengendalikan emosi negatif, perkataan bohong dan kotor serta perbuatan tercela lainnya. Makna puasa menurut Rosulalloh SAW tidaklah hanya menahan diri untuk tidak makan dan minum di siang hari tetapi juga menahan diri dari perkataan bohong dan kotor. Tidak ada artinya seseorang berpuasa jika harinya dipenuhi dengan menebar kebohongan, isu dan gosip, menggunjing dan menipu serta penuh dengan ucapan-ucapan tercela. Rosulalloh SAW bersabda yang artinya “barangsiapa yang berpuasa ramadhan lalu dia tidak meninggalkan perkataan bohong dan perbuatan yang mengandung kebohongan, maka Alloh SWT tidak akan memberikan pahala atasnya, melainkan hanya perbuatannya meninggalkan makan dan minum” (HR.At-Tirmidzi). Jika tidak dikendalikan, mulut merupakan bagian tubuh manusia yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam neraka. Sehingga dengan puasa ramadhan kita berlatih mengendalikan mulut untuk berkata baik dan jujur, serta mengurangi menebar gosip, menggunjing dan menipu.

Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh kemurahan dan keberkahan. Di bulan ramadhan, segala amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya dan segala amal kejelekan dilipatgandakan dosanya. Ini saatnya bagi kaum muslimin untuk berlomba-lomba mencari dan menabung pahala kebaikan sebanyak-banyaknya. Rosulalloh SAW bersabda dalam hadits qudsi yang artinya “Sesungguhnya Tuhan kalian mengatakan: setiap satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus dan berpuasa adalah amalan untukKu dan Aku akan membalasnya” (HR. At-Tirmidzi).

Selanjutnya, marilah kita isi bulan ramadhan tahun ini dengan mengerjakan ibadah wajib dan ibadah sunnah sebanyak-banyaknya. Sebagai kaum muslimin kita harus mampu meraih lima sukses ramadhan yang sangat besar pahalanya, yaitu: (1) sukses berpuasa- menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, kecuali bagi mereka yang diperbolehkan tidak berpuasa, (2) sukses sholat tarwih-melaksanakan ibadah sholat sunnah tarwih sebulan penuh sesuai kemampuannya baik 11 rakaat maupun 23 rakaat,dll (3) sukses tadarus Al-Qur’an- membaca/mengkaji Al-Qur’an sampai khattam minimal satu kali bagi mereka yang telah mampu membaca secara baik dan benar, (4) sukses i’tikaf-menjalankan ibadah i’tikaf (berdiam diri) di Masjid terutama di sepuluh malam yang akhir dari ramadhan dan berupaya sekuat tenaga agar mendapatkan pahala Lailatul Qodar, dan (5) sukses menunaikan zakat fitrah-bagi seluruh kaum muslimin. Sungguh besar pahala yang akan diperoleh jika lima sukses ramadhan berhasil kita dapatkan. Sebaliknya, sungguh besar penyesalannya jika bulan ramadhan telah lewat dan lima sukses ramadhan tidak kita peroleh.

Alloh telah menjanjikan pahala yang besar bagi kaum muslimin yang sukses menjalankan ibadah puasa. Di dalam sabda Rosulalloh SAW dikatakan “barang siapa yang berpuasa di bulan ramadhan karena iman dan mencari pahala, diampuni baginya dari dosa-dosanya yang telah dahulu” (HR. Bukhari). Sebaliknya gambaran ruginya orang yang tidak sukses berpuasa di bulan ramadhan dapat dilustrasikan oleh sabda Rosulalloh SAW sebagai berikut “Barang siapa yang tida berpuasa sehari dari ramadhan selain keadaan yang dimurahkan Alloh pada orang maka pahala puasa sehari yang dia tidak puasa tidak mencukupi jika diganti dengan pahala puasa setahun” (HR. Abu Dawud). Kita tentu termasuk orang yang ingin mendapatkan pengampunan Alloh atas dosa-dosa yang telah kita perbuat dan tidak ingin rugi karena meninggalkan puasa meskipun hanya satu hari. Dengan meraih sukses berpuasa Insya Alloh kita termasuk orang yang akan mendapatkan pengampunan.

Selanjutnya di dalam sabda Rosulalloh SAW dikatakan “barang siapa menetapi ibadah (sholat tarwih) di bulan ramadhan karena iman dan mencari pahala, diampuni bagi orang apa-apa yang telah dahulu dari dosanya orang” (HR. Bukhari). Sungguh besar pahala yang dijanjikan Alloh kepada kaum muslimin yang mampu menjalankan sholat tarwih di bulan ramadhan sehingga seharusnya menjadi motivasi bagi kita semua untuk mengerjakannya, meskipun kondisi tubuh kita justru menginginkan untuk bersantai setelah kenyang berbuka. Untuk itu, mencapai sukses menjalankan sholat tarwih haruslah kita gapai dalam bulan ramadhan ini.

Di dalam bulan ramadhan sudah semestinya kita mecontoh apa yang telah dilakukan oleh nabi besar Muhammad SAW. Dalam bulan ramadhanlah beliau mengkhatamkan tadarus Al-Qur’an dari awal hingga akhir 30 juz. Di dalam tadarus Al-Qur’an pun dijanjikan Alloh banyak sekali pahala dan kebaikan. Rasulalloh bersabda “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabulloh (Al Qur’an) maka baginya mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan tersebut dilipat-gandakan menjadi sepuluh kalinya (HR. At-Tirmidzi).” Tentu saja kita ingin tergolong sebagai orang yang mendapatkan pahala dan kebaikan yang sedemikian besarnya, maka meraih sukses tadarus Al-Qur’an mestinya menjadi target yang harus kita capai dalam bulan ramadhan ini.

Di dalam sepuluh hari yang akhir di bulan ramadhan, Alloh menyediakan satu malam yang lebih mulia dari seribu bulan yaitu malam Lailatul Qodar. Beribadah di malam Lailatul Qodar, pahalanya lebih baik daripada pahala beribadah selama seribu bulan. Karena kita tidak tahu kapan malam Lailatul Qodar, strategi untuk mendapatkannya adalah meningkatkan amal ibadah kita di sepuluh malam terakhir ramadhan dengan melaksanakan i’tikaf. Dengan sukses i'tikaf, Insya Alloh kita akan mendapatkan malam Lailatul Qodar dalam ramadhan ini.

Terakhir, menjadi kewajiban kaum muslimin untuk membayar zakat fitrah sebelum mengakhiri ramadhan. Di dalam suatu riwayat dari Abdulloh bin Umar, dia berkata : “Rosulalloh memerintahkan kepada kami untuk menyerahkan zakat fitrah sebelum orang melaksanakan sholat Iedul Fitri, dan Rosulalloh mewajibkan zakat sebanyak satu so’ gandum atau kurma atau keju kepada laki-laki, wanita, anak kecil, orang tua, orang merdeka atau hamba sahaya dari orang-orang Islam” (HR. Abu Dawud). Kewajiban membayar zakat fitrah berlaku untuk orang islam, baik bagi bayi yang baru lahir hingga orang tua dan bagi yang miskin maupun yang kaya. Untuk itu perlu ditumbuhkan kesadaran dan solidaritas diantara umat Islam untuk saling membantu dan menolong serta meningkatkan kepedulian kepada sesama. Kepada tetangga muslim kita yang kurang beruntung, kita harus membantunya agar dapat memenuhi kewajiban membayar zakat fitrah dan dapat merayakan hari Iedul Fitri. Setelah sebulan berlatih pengendalian diri, hati kita semestinya semakin peka untuk saling menolong sesama dan kita pun menjadi semakin dermawan. Dalam sebuah riwayat dikatakan “Ketika bulan Ramadhan tiba, Rosulalloh SAW adalah orang yang paling dermawan terhadap kebaikan lebih kencang daripada angin yang dilepas” (HR. Bukhari). Apalagi dalam hadits yang lain Rosulalloh bersabda yang artinya “Alloh senantiasa menolong hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya” (HR. Muslim). Dengan sukses menunaikan zakat fitrah, selain memenuhi kewajiban kita sesudah puasa ramadhan sekaligus membantu hamba Alloh yang memerlukan.

Banyaknya pahala dan kebaikan yang dijanjikan Alloh di bulan ramadhan ini seharusnya merupakan tantangan bagi kita untuk meraihnya. Semoga kita tergolong sebagai orang yang meraih kemenangan pada 1 Syawal (kembali kepada fitrah sebagaimana waktu kita dilahirkan) melalui keberhasilan kita meraih lima sukses ramadhan. Selamat berpuasa serta berlomba menggapai lima sukses ramadhan dan semoga Alloh SWT memberikan ridhoNya kepada kita semua. Amiin